Kamis, 07 Mei 2009

Pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen

Assmlkm.
Saya ini bukan pengamat politik, apalagi pejabat atau apalah tapi setelah mendengar berita dan menelaah perkembangan berita terakhir-terakhir ini yang paling BOM bastis adalah kasus pembunuhan Narsrudin Zulkarnaen seorang pengusaha. Pada awalnya kasus tersebut biasa karena tidak menyeret seseorang, apalagi seorang pejabat tinggi Negara. Setelah sekian lama publik Indonesia di gegerkan dengan nama Antasari Azhari (Ketua KPK) disebut-sebut mendalangi pembunuhan pengusaha tersebut. Saya kaget dan juga bertanya dalam hati untuk mencari jawaban yang tepat motif apa dibalik semua ini? Apalagi menurut berita hanya karena seorang “Caddy” Rani, Antasari di tuduh sebagai otak dibalik pembunuhan itu.
Saya tidak tahu apakah AA terbukti benar nantinya? Yang jelas saya tidak percaya 100% apakah ini tipuan murahan atau memang benar-benar motif dibalik kasus tersebut. Mengapa saya tidak percaya 100%? Dalam kasus – kasus pembunuhan sebelumnya tidak semudah itu melacak dan memecahkan suatu kasus pembunuhan “tingkat tinggi”, contohnya kasus pembunuhan Aktifis MUNIR, masih ingat? Memang sih Policarpus sudah ditahan mungkin selama 20 tahun penjara tapi siapa aktor dibalik pembunuhan itu? Tentunya ada skenario yang rapih sehingga policarpus sampai sekarang tidak mengakui ataupun mengatakan sebuah nama dan dia merasa tidak bersalah, padahal bukti-bukti sudah memojokkannya. Entahlah …
Dari pengalaman itu saya berpikir kok semudah itu AA dituduh sebagai otak pembunuhan seorang Nasrudin hanya karena seorang Caddy Rani. Masuk akal kah? Apakah ada motif lain yang lebih besar dari pembunuhan itu? Apakah AA sebagai korban yang dijebak atau sebagai kambing hitam ataukah memang sebagai otak pembunuhan tersebut. Karena perlu diingat bahwa AA adalah Ketua KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) yang nota bene ditakuti oleh pihak-pihak yang merasa menggelapkan duit Negara. Tentunya AA banyak musuh yang ingin menyingkirkannya. Ini masih dalam penyelidikan pihak berwajib. Selain itu KAPOLRI juga berpesan kepada anak buahnya benar-benar teliti dalam penyelidikan kasus ini sebab motif yang “sepele” tadi.
Sebagai warga Negara Indonesia yang ikut prihatin atas berbagai kasus pembunuhan , korupsi, perpolitikan yang busuk di bumi tercinta ini. Indonesia banyak dirundung masalah dan itu tidak berkesudahan untuk memenuhi ambisi segelintir orang karena yang yang susah juga rakyat kecil ujung-ujungnya. Tentunya tidak semua karena masih ada yang baik.
Diharapkan rekan-rekan media untuk tidak membuat publik opini sehingga berita tidak berimbang bukan karena untuk menaikkan oplah sehingga membuat berita yang BOM bastis.
Kembali ke kasus AA, apalagi kalau AA tidak melakukan hal yang dituduhkan maka akan sangat kasihan karena hal tersebut akan menyeretnya ke hukuman mati Karena dituduh pembunuhan berencana. Tetapi kalau memang AA telah melakukan hal tersebut maka memang sepantasnya mendapat hukuman tersebut. Dalam hal ini kita tidak membela siapa-siapa hanya bertanya apakah semua ini benar adanya seperti yang diberitakan di media-media.
Hanya Allah SWT yang tahu dan yang terjadi dibalik semua ini, dan kita sebagai mahluk bertanggungjawab atas perbuatan kita didunia. Apabila kita bersalah dan tidak dihukum di dunia maka hukuman diakhirat kekal adanya. Juga demikian sebaliknya apabila tidak melakukan dan dituduhkan maka dia dizholimi maka diakhirat tinggal memetik hasilnya. Wallahu’alam bishawab.
Semoga dunia hukum di Indonesia semakin dewasa.
intip / kunjungi : blog abi
Wassmlkm.wr.wb.
.

1 komentar:

Blog Watcher mengatakan...

CINTA BIRAHI ANTASARI





Antasari Azhar memang fenomenal. Menyala bagai api, melompat dari hati, membakar hangus koruptor lalu jatuh, menghilang menjadi abu. Hancur nama dan karirnya. Dia tersangka aktor intelektual pembunuhan Nasrudin, dengan latar cina segitiga.


Benarkah pembunuh Nasrudin adalah Antasari??!!


Lepas dari persoalan pro dan kontra persoalan itu, ini adalah hasrat permasalahan cinta.

Cinta... selalu menghidangkan suatu madah tersendiri di segala lapisan masyarakat. Cinta selalu menguak rahasia alam dan misteri keabadian. Seperti tertulis dalam kisah Julius Caesar-Cleopatra, Bill Clinton-Monica Lewinski, Yahya Zaini-Maria Eva, Al Amin-Eifel, kini Antasari-Rani, semua berlatar belakang cinta.


Cinta telah membutakan mata meraka. Bagai setangkai mawar mekar indah, namun disekelilingnya dibangun pagai berduri. Mereka membabat habis pagar itu tanpa membiarkan ia berjalan dalam prosesi cinta.


Dari semua permasalahan,cinta selalu menampakkan fragment kekakuan, tiap-tiap segi permasalahan cinta membawa derita, memojokkan manusia menuju kehidupan yang serba fana.

Julius Cesar akhirnya hidup sendiri ditinggal mati Cleopatra, Al-amin dihukum 10 tahun penjara kemudian bercerai dengan kristina. Kini Antasari membunuh Nasrudin dengan latar cinta pula

Berkaca dari permasalahan itu semua, Mungkin kita harus belajar kembali apa itu cinta??!! seorang pujangga Yunani, Plato pernah berkata, bahwa cinta yang murni adalah cinta yang bebas dari pengaruh nafsu kekelaminan. Ajaran cinta ini dikatakan olehnya cinta para Dewata.

Pertanyaan besar dalam diri kita. Akankah kita harus kembali mengamalkan yang telah lama punah itu??!!